Teknologi Masa Depan

Masalah lingkungan secara global yang paling mendesak untuk saat ini adalah pemanasan global, kekurangan energi, penangkapan ikan secara berlebih atau Overfishing, dan pencemaran lingkungan. Masalah lingkungan ini memang tampak begitu rumit dengan teknologi yang ada pada saat ini. Tapi hal ini tidak membuat para ilmuwan putus asa, banyak ide-ide untuk membuat teknologi terbaru yang dapat menyelamatkan dunia. Berikut adalah 8 tekonologi masa depan:

1. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen Rumahan

Bisa dibayangkan bila kita memiliki kendaraan berbahan bakar hidrogen dan kita bisa mengisi bahan bakar digarasi kita sendiri dengan stasiun pengisian bahan bakar hidrogen yang ditenagai oleh panel surya. Para ilmuwan di Melbourne, Australia, telah mengembangkan purwarupa alat tersebut. Alat ini memiliki ukuran seperti lemari arsip dan dijalankan dengan listrik yang dihasilkan dari panel surya diatapnya. Namun tetap saja terdapat kendala pada teknologi masa depan ini yaitu masalah biaya yang menelan miliaran dolar untuk membangun jaringan nasional. Padahal stasiun pengisian bahan bakar ini  diharapkan bisa dijual sebesar $500.

2. Jaringan Sensor Lingkungan



Alat yang memanfaatkan teknologi nirkabel dan nanoteknologi untuk membangun jaringan sensor lingkungan. Sensor ini diletakkan di dasar danau, didasar laut, terkubur dibawah tanah, dan mengambang di udara. Tujuannya agar dapat mendeteksi udara, air, dan tanah apakah terdapat pencemaran atau medeteksi perubahan suhu dan tekanan udara. Data yang didapat juga real time pada segala fenomena alam yang terjadi pada saat itu. Jaringan sensor lingkungan telah dikerahkan oleh Ilmuwan Arizona State University Joe Wang di San Diego Bay dan kanal-kanal Venesia untuk memantau tingkat logam berat dan kontaminasi merkuri. Sementara itu, Para peneliti di University of British Columbia dan University of California di Berkeley telah menciptakan sel surya berukuran sebesar koin yang dapar memancarkan sinyal jaringan sensor yang memungkinkan suatu hari alat tersebut dapat memantau sungai atau teluk atas kebocoran pipa.

3. Pohon yang memakan Toksin


Para peneliti di Universitas York di Inggris telah mengidentifikasi bakteri yang hidup di akar pohon poplar yang menghasilkan enzim residu dari RDX, suatu senyawa kimia yang digunakan oleh militer dan industri. Para ilmuwan bekerja untuk melakukan rekayasa genetik enzim, untuk meningkatkan kemampuan pohon agar dapat menyedot limbah beracun. Sementara itu, tim dari University of Georgia telah mentransplantasikan gen dari bakteri yang membantu menetralkan kontaminasi merkuri menjadi bunga. Hasilnya: sistem bioremediasi bertenaga surya yang berbau enak.

4. Penetralisir Limbah Nuklir


Energi nuklir memang bisa dibilang energi yang ramah lingkungan, karena emisi kabonnya sedikit. Tapi terdapat masalah besar: Apa yang harus dilakukan dengan limbah radio aktif yang begitu banyak?. Jawabannya adalah dengan mendaur ulang limbah radio aktif. para ilmuwan di Argonne National Lab pemerintah dekat Chicago sedang merancang sebuah teknologi kimia yang disebut Urex + ekstrak uranium yang dapat digunakan kembali dan memisahkan cesium, yang memungkinkan empat kali lebih banyak limbah yang akan dikemas ke dalam kuburan nuklir. Kemudian dilakukan rencana untuk membuat reaktor nuklir jenis terbaru yang dapat membakar limbah sebagai bahan bakar.

5. Robot Laut Swatantra (Otonomi)


Permasalahan yang muncul pada lautan yang ada di dunia adalah: perubahan iklim, menghilangnya ikan dan memutihnya karang. Solusi terbaik untuk dapat mendeteksi semua itu adalah dengan menggunakan robot. Tapi sayangnya kebanyakan robot yang ada masih dikendalikan oleh manusia alias tidak bisa beroperasi secara otomatis. Di Australia, sedang dikembangkan robot yang bernama Starbug, robot kuning dengan panjang 4 kaki atau sekitar 122 cm beroperasi secara mandiri dan dapat bermanuver dengan baik, berkat teknologi pendorong inovatif dan penglihatan robot. Menurut desainer robot, ilmuwan Matthew Dunbabin dari CSIRO, Starbug akan memantau kualitas air, habitat ikan peta, dan survei mengancam terumbu karang.

6. Sonic Pemurni Air


Para peneliti bereksperimen dengan teknologi ultrasound sebagai alternatif yang lebih murah. Gelombang ultrasound telah digunakan untuk memecah limbah dalam sistem sanitasi. Para ilmuwan seperti Villanova University Rominder Suri sedang mempelajari bagaimana gelombang suara dapat memecah bahan kimia ke dalam komponen yang lebih aman, detoksifikasi air limbah.

7. Pelacak Spesies Langka


Konservasionis mencari hewan langka seperti piglike Peccary berbibir putih untuk ditandai di Amazon dengan frekuensi radio tag ID dan sensor GPS, dan kemudian menggunakan Web 2.0 dengan teknik mashup untuk overlay lokasi mereka dan rincian peta habitat mereka dan kebiasaan dengan fitur lanskap lainnya. Rencananya adalah untuk mengidentifikasi dan merancang satwa liar yang lebih baik mempertahankan untuk menjamin kelangsungan hidup spesies merayap menuju kepunahan.

8. "Jaringan Listrik Cerdas" Terbarukan


California Utility Pacific Gas & Electric (Charts) sedang mengembangkan jaringan listrik masa depan, yang akan terlihat lebih seperti Internet - didistribusikan, interaktif, open-source.

Sumber: 1, 2

Kata Kunci Pencarian:

Comments